Sang Penyintas

Suatu waktu seperti bumi
Suatu waktu seperti langit
Terbiasa berjalan di antaranya

Suatu waktu seperti hitam
Suatu waktu seperti putih
Terbiasa berjalan di abu-abu

Sang penyintas selalu seperti semua
Merasakan semua apa yang terasa

Semesta 'kan selalu bersamamu
Sang Pencipta 'kan selalu bersamamu

Komentar

  1. Panji Prasetyo PutroMinggu, 21 April, 2019

    Kata-kata ini saya dedikasikan untuk semua, sekumpulan, beberapa, bahkan tidak terbatas pada pribadi-pribadi yang memiliki luka, derita dan ingatan tentang peristiwa yang traumatis dan membekas di hati.
    Semoga kalian semua bisa melewatinya, dan tidak berhenti hidup serta berjuang untuk siapapun.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jemu biru

Mencari titik temu Tak kunjung berlalu Menguat rasaku Menjadi kelabu Mencahar rasa sendu Berlalu merayu Dalam warna biru Menuang rasamu Jemu biru , rasa rindu Kata kaku, kian malu Sumpah lagu, dalam kamu Kini gagu, semakin mendayu
Baca selengkapnya

Di perhentian suatu nanti

lorong putih, bersela nan hijau tunggu masih, berlalu kan walau rekah harapan, bahagia dinanti membiru langkah, menerima hari dua pertiga hari tlah berlalu tak akan layu berlari termangu berita cerah semangat arahku kelabu mega tak surut niatku derap berpindah sekian sekali berwarna ramai binar teresapi tak kuat ingin jumpa mentari tak sanggup tahan lagi sepi ku tuang pada tungguku semua rasa yang berlalu merajut rasa demi suatu selalu haru meski melaju angin hangat kadang berteman awan hitam tak lupa singgungan lupa rasa lupa derita raga haus jiwa gembira (Bogor, 21 April 2019)
Baca selengkapnya