Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Jemu biru

Mencari titik temu Tak kunjung berlalu Menguat rasaku Menjadi kelabu Mencahar rasa sendu Berlalu merayu Dalam warna biru Menuang rasamu Jemu biru , rasa rindu Kata kaku, kian malu Sumpah lagu, dalam kamu Kini gagu, semakin mendayu

Hanya sebuah catatan kecil

Setiap hari aku merasa selalu punya harapan Bahwa esok hari akan berjalan lebih baik Tapi seringkali hari esok terkadang tidak lebih baik dari kemarin Jujur saja, meskipun kita mencoba akan selalu terjadi Lagi dan lagi.. Hal tersulitnya adalah tetap menjaga asa, mimpi, dan harapan Selalu bersiap untuk esok yang lebih terang disana Meskipun kita tahu akan selalu gagal dan gagal Tapi setidaknya, proses itulah yang akan mendewasakan kita Bagaimana kita bisa menerima diri kita, Bagaimana kita bisa jujur dengan semuanya Menerima segala kekurangan yang kita punya Dan selalu bersyukur sudah sampai sejauh ini Jangan mencoba. Jadilah diri sendiri, lakukan apa yang kamu bisa dan kami suka tanpa tekanan dari siapapun, apapun, bagaimanapun juga Karena kunci melahirkan sebuah karya adalah: buat semuanya tulus, jujur lahir dan batin, diiringi dengan semangat baik, bahwa suatu saat karya ini akan berguna buat siapapun sekecil apapun juga

Ngalir

Jangan keras, jangan bersaut Jangan usaha, jangan berlara Tapi nanti, Jangan berpendar.. Jangan ragu, jangan berkabut Jangan biasa, jangan berlabuh Tapi nanti, Jangan berubah.. Baiknya aku saja, Yang mengalir. Sebab kamu, harusnya melawan Maka tidak ada duka, Sudah berhenti.

Di perhentian suatu nanti

lorong putih, bersela nan hijau tunggu masih, berlalu kan walau rekah harapan, bahagia dinanti membiru langkah, menerima hari dua pertiga hari tlah berlalu tak akan layu berlari termangu berita cerah semangat arahku kelabu mega tak surut niatku derap berpindah sekian sekali berwarna ramai binar teresapi tak kuat ingin jumpa mentari tak sanggup tahan lagi sepi ku tuang pada tungguku semua rasa yang berlalu merajut rasa demi suatu selalu haru meski melaju angin hangat kadang berteman awan hitam tak lupa singgungan lupa rasa lupa derita raga haus jiwa gembira (Bogor, 21 April 2019)

Sunyi Temanku

Akan kau khianati dirimu sendiri kelak kau rindu harapnya Tetap kau menemani berdiri bersamanya agar dia tetap bermimpi Masih merindukan senja lewati simfoni yang ada nada dan tawa Terkurung bersama cahaya termenung membisu dan kau seperti purnama Dan cobalah untuk mencari jati diri Malam sunyi jangan tinggalkan rindu dengannya Pasti kau 'kan mencarinya

Buah Pikir

Dosa dan manusia Perjuangan yang terhenti sejenak Kita dan bahagia Perjalanan yang tidak 'kan berhenti Aku dan rahasia Pergulatan yang tak tertuturkan

Bersimbah Lara

Terasa pedas namun tenggelam Bermain mata dengan purnama Namun lelah diri tak kunjung pergi Berpagar rasa yang tak berhenti Melayang letih tanpa harapan Selalu hati yang tak berpenghuni Berpisah lara dengan harapan Bertemu ragu dengan guratan Mari bersemi dengan cerita Lelah berlari tanpa terasa Tetap berseri namun tak lupa Sebab semesta kan bersamanya

Sang Penyintas

Suatu waktu seperti bumi Suatu waktu seperti langit Terbiasa berjalan di antaranya Suatu waktu seperti hitam Suatu waktu seperti putih Terbiasa berjalan di abu-abu Sang penyintas selalu seperti semua Merasakan semua apa yang terasa Semesta 'kan selalu bersamamu Sang Pencipta 'kan selalu bersamamu